Berkat lagu berjudul 'Someone Like You'
nama Adele pun langsung meroket dan populer dimana-mana. Adele juga
punya kemampuan membuat penonton terharu hingga menitikkan air mata
lewat lagu yang dinyanyikannya.
Para psikolog pun mencari tahu
hal yang membuat Adele mampu membuat pendengarnya menangis berderai air
mata. Para peneliti telah lama tahu bahwa bagian tertentu dari musik
secara konsisten dapat menimbulkan efek emosional yang kuat dari
pendengarnya.
Psikolog Inggris John Sloboda mengidentifikasi
hal ini lewat percobaan sederhana 20 tahun lalu. Dia meminta para
pecinta musik untuk menunjukkan bagian-bagian lagu yang membuat mereka
merinding atau berlinang air mata. 18 lagu diidentifikasi dan Dr
Sloboda menemukan 18 di antara lagu itu mengandung 'appoggiatura', not
yang bentrok dengan melodi hingga menimbulkan disonansi.
"Appoggiatura menimbulkan rasa tegang di pendengar," kata Martin
Guhn,psikolog di University of British Columbia kepada Wall Street
Journal. "Bila not-not itu kembali ke jalur melodinya, ketegangan
berkurang dan menimbulkan rasa nyaman."
Saat itulah rasa
merinding mulai terasa pada pendengar. Jika bentrok itu terjadi
beberapa kali dan berdampingan, maka akan tercipta siklus tegang dan
rileks yang memicu reaksi lebih kuat. Di titik itu, air mata mulai
mengalir. Lagu 'Someone Like You' ternyata bertabur not-not ornamental
sejenis appoggiatura.
Dr Guhn menjelaskan bahwa Adele
memodulasi nada pada akhir not panjang lalu segera masuk ke harmoni
berikutnya sehingga makin memperpanjang reaksi kuat pada pendengar.
Bersama Dr Marcel Zentner, Dr Guhn menyusun sebuah studi tahun 2007
tentang efek emotif musik. Menurut studi itu, musik akan menimbulkan
efek merinding jika mengandung kejutan lewat volume, timbre dan pola
harmonis.
Lagu 'Someone Like You' adalah contoh klasik dari
teori itu. Dimulai dengan pola, lembut berulang, dan Adele menjaga agar
not tetap dalam rentang frekuensi sempit. Kemudian, ketika chorus
dimulai, suara Adele melompat satu oktaf dan nada mulai lepas dari
rangkaian seiring volume yang meningkat. Pada saat yang sama, harmoni
bergeser dan liriknya menjadi lebih dramatis. Pertanyaan berikutnya, jika lagu 'Someone Like You' membuat pendengarnya sedih, kenapa lagu itu justru jadi populer?
Tim ahli saraf di Universitas McGill tahun lalu melaporkan bahwa
intensitas musik secara emosional membanjiri pusat rasa senang di otak
sehingga pusat rasa itu melepaskan dopamine, dan hal yang sama terjadi
saat kita makan, berhubungan seks, atau menggunakan narkoba. Tim itu
mendapati bahwa rasa merinding yang ditimbulkan suatu lagu berhubungan
dengan jumlah dopamine yang dilepas meskipun itu lagu sangat sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar