Paris, Kota Indah Sejuta Pesona
Siapa sih yang nggak tahu Paris? La ville des lumières ini
nampaknya sudah sangat terkenal di berbagai belahan dunia. Ada yang
bilang Paris itu romantis, sehingga tidak sedikit orang yang menjadikan
Paris sebagai sasaran berbulan madu mereka, atau setidaknya tempat untuk
wisata.
Mendengar kata Paris, tentu saja pikiran kita tidak lepas dari La Tour Eiffel,
menara kokoh dan cantik ini berhasil menarik ribuan wisatawan setiap
harinya. Biasanya menara ini merupakan tujuan paling pertama para
wisatawan. Namun, tidak lengkap rasanya jika kita tidak naik hingga
puncak atasnya. Dengan bermodal 12 euro, kita dapat menikmati
pemandangan indah seluruh Paris dari puncak Eiffel. Namun, harus
memiliki kesabaran ekstra ketika mengantri untuk beli tiket dan mendapat
giliran lift nya.
Untuk mengelilingi kota Paris, dapat menggunakan
navette, atau seperti bis wisatawan yang mengelilingi hampir seluruh
objek wisata di Paris, harganya bervariasi, tergantung paket yang
diambil. Alternatif lain adalah menggunakan batobus, batobus
adalah kapal besar yang melintasi sungai Seine, yang jalurnya memang
mengelilingi kota Paris Intramuros. Namun kekurangannya, kita tidak bisa
turun untuk mengambil foto atau melihat peninggalan sejarah di setiap
objek wisata, tapi hanya melintasi saja. Atau bagi para backpacker yang
menginginkan harga lebih murah, bisa menggunakan metro dan RER dengan
membeli tiket untuk sehari. Tidak usah meragukan transprotasi di Paris,
metro dan RER nya selalu ada tiap 4 menit sekali, dan hampir tidak
pernah telat. Tapi jika anda memilih opsi yang terakhir ini, pastikan
kaki anda kuat untuk berjalan dan berdiri di metro, karena memang budaya
di Paris seperti itu. Dan pastikan juga anda cukup pandai dalam membaca
peta jalur transciliens metro dan RER tersebut, karena sangat
berbeda dengan di Indonesia, metro merupakan sarana transportasi utama
di Paris, jumlahnya sangat banyak dan menghubungkan ratusan stasiun di
kota tersebut.
Objek wisata lainnya adalah Grande Arche La Defense,
monumen yang terletak di pusat perekonomian dan industri di kota Paris.
Sekilas wilayah tersebut mirip kota Jakarta, dimana gedung-gedung
tinggi dan perkantoran menjulang. Sangat berbeda dengan bagian kota yang
lainnya. Ada pula Arc de Triomphe, itu semacam tugu perjuangan
untuk menghormati dan mengenang ribuan tentara Perancis yang gugur
ketika berperang. Tepat di depan tugu ini, adalah jalanan lurus Champs Elysées,
toko-toko dengan merk terkenal yang mahal harganya berjejer disini,
sangat tepat untuk anda yang memiliki uang sangat berlebih dan hobi
shopping.
Jika anda terus mengikuti Avenue Champs Elysées ini, anda akan menemukan Musée du Louvre,
museum yang sangat luas dan tidak cukup dikunjungi dalam satu hari. Di
museum ini lah kita dapat menemukan piramida yang sebelumnya sempat
menjadi kotroversi karena sebagian besar warga Perancis menganggap
Piramida tersebut merusak indahnya kota Paris. Tapi kalau mau melihat
piramida seperti itu sih bisa datang ke Departemen Pertanian Jakarta :p
Lanjut mengikuti jalan tersebut, anda akan menemukan Musée d’Orsay dan Pont d’Alma.
Jembatan yang terletak di depan museum satu itu dipenuhi gembok!
Mitosnya sih, jika sepasang kekasih datang dan menggantungkan gembok
yang ada ukiran nama mereka berdua disana, cinta mereka akan abadi. Mau
mencoba?
Lanjut jalan lagi, dan sampailah kita ke Notre Dame dan Hotel de Ville. Oiya, di gereja Notre Dame,
ada titik 0 kilometernya Paris, dan kalau kita berdiri di atas titik
tersebut, katanya kita pasti akan kembali lagi ke Paris. Wah banyak
mitos juga ya di kota ini! Dekat Hotel de Ville, kita akan menemukan chinatown yang menjual banyak souvenir dengan harga yang sangat terjangkau. Gak dimana-mana etnis ini selalu ada yah!
Jangan lupa pula mengunjungi Bassilica Sacré Coeur,
gereja katolik yang sangat terkenal dengan ukiran indahnya ini terletak
di perbukitan utara Paris. Sejarahnya dulu, tempat ini banyak digunakan
para seniman untuk mencari ilham. Dan sampai saat inipun masih seperti
itu. Rasanya nikmat sekali menikmati secangkir wine manis yang hangat
sambil mendengarkan musik jalanan dan memandang pesona kota Paris dari
bukit ini.
Satu lagi mitos yang sampai saat ini membuat saya
menanyakan kebenarannya. Semua objek wisata yang ada di kota tersebut
memang berada dalam satu garis lurus, dan itu sudah terbukti. Dan
katanya, jika garis tersebut terus dipanjangkan, akan mengarah dan satu
garis dengan Ka’bah. Konon katanya Napoleon dulu beragama Islam. Benar
tidaknya, tidak ada yang tahu, namanya juga mitos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar